Sebagai Dubes RI LBBP untuk Ukraina Periode 2017-2021, Yuddy juga mengatakan, Chernihiv yang merupakan jalur tentara Rusia menuju Belarusia, saat ini oleh Pemerintah Ukraina dilarang untuk dilintasi. "Selain dilarang untuk dilintasi, dijalur itu oleh Pemerintah Ukraina juga diterapkan jam malam," urainya.
Pun begitu, lanjut Yuddy Chrisnandi, Pemerintah Indonesia yang ada di Belarusia maupun di Ukraina, hingga saat ini akan terus berusaha melakukan evakuasi terhadap seluruh Warga Negara Indonesia yang terjebak akibat perang dari negara pecahan Uni Soviet ini.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Senada, Lucky Winardi yang saat ini juga menjabat sebagai Diplomat dari Kementerian Luar Negeri yang secara intens membantu evakuasi warga Negara dari Ukraina, juga menegaskan bahwa jalur yang dimaksud tersebut hingga saat ini tidak bisa dilalui.
"Begitupun Dubes kita terus berkordinasi dengan Dubes Ukraina di Kiev dan Dubes Rusia di Moskow," tegas Lucky yang mengaku bahwa saat ini dirinya juga berada di Kota Chernihiv, yang berjarak sekitar 100 Km dari Kiev, Ibukota Ukraina.
Diakui Lucky, hingga saat ini dirinya juga masih terus mengamati langsung proses evakuasi. "Kita ada tim khusus, jadi tidak perlu khawatir dan tentunya kami sangat memprioritaskan keamanan dalam konteks konfliks ini. Artinya ini merupakan komitmen Pemerintah Indonesia," pungkas Lucky Winardi.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Harapan yang sama juga disampaikan oleh H Hamdani Hasibuan. Mewakili Pemerintah Kota Binjai, dirinya menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang bersama para keluarga pekerja asal Binjai dan Langkat.
"Kami disini hadir bersama keluarga dari warga Binjai dan Langkat yang saat ini masih di Chernihiv, Ukraina. Mewakili Pemerintah Daerah dan keluarga para pekerja, tentunya kami berharap mereka segera dievakuasi dan dalam keadaan selamat. Kami sadar bahwa hal itu tidak mudah. Kami disini juga ikut mendoakan semoga mereka tetap dalam lindunan Allah SWT," kata Hamidan Hasibuan, sembari menambahkan bahwa hingga saat ini pihak keluarga masih bisa berkomunikasi dengan para pekerja yang sebelumnya sempat bersembunyi disebuah Bunker yang ada di Pabrik Plastik tersebut.
Judha Nugraha yang juga mewakili Direktur perlindungan kementerian Luar Negeri menegaskan, dalam konflik peperangan antara Ukraina dengan Rusia, pihaknya sudah mengeluarkan 113 WNI dari Ukraina. Dari jumlah itu, 80 orang diantaranya sudah dipulangkan dengan pesawat ke Indonesia.