Langkat,Wahananews.co |Tingkat bunuh diri di Indonesia meningkat secara mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka bunuh diri di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Ada kebutuhan mendesak untuk menyelidiki penyebab peningkatan ini dan mencari solusi yang efektif. Salah satu faktor yang diidentifikasi berkontribusi terhadap peningkatan angka bunuh diri adalah meningkatnya stres hidup, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Persaingan di sekolah, pekerjaan, dan tuntutan sosial sering kali berdampak buruk pada individu, yang dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, yang dapat berujung pada bunuh diri.
Selain itu, stigma terhadap gangguan jiwa juga berkontribusi terhadap peningkatan angka bunuh diri di Indonesia. Kurangnya pemahaman dan dukungan terhadap orang-orang dengan masalah kesehatan mental membuat banyak orang merasa terisolasi dan tidak bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Menurut data terakhir, angka bunuh diri di Indonesia meningkat secara mengkhawatirkan.
Baca Juga:
Wali Kota Binjai Buka Rakorpem dengan Soroti Varian Baru Covid-19 dan Persiapan Menghadapi Pemilu
Pusat Informasi Kriminal Nasional (Psikunas) Polri melaporkan sepanjang Januari hingga 18 Oktober 2023, terdapat 971 kasus bunuh diri di Indonesia. Jumlah ini melebihi 900 kasus bunuh diri pada tahun 2022.
Jumlah kasus bunuh diri tertinggi dilaporkan di Jawa Tengah sebanyak 356 kasus, disusul Jawa Timur, Bali, Jawa Barat, dan D.I. Yogyakarta. Selain itu, data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pori) melaporkan bahwa pada Januari hingga Juli 2023, terdapat 663 kasus bunuh diri di Indonesia. Angka tersebut meningkat 36,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Provinsi dengan angka bunuh diri tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Jawa Barat.
Insiden bunuh diri biasanya dipicu oleh penyakit mental, yang disertai dengan berbagai masalah, termasuk kekerasan berbasis gender, intimidasi, kekerasan dunia maya, penyakit mematikan, dan tekanan finansial. Data tersebut menunjukkan bahwa permasalahan bunuh diri di Indonesia memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Baca Juga:
Fatsoen Politik dan Media: Menuju Media sebagai Pilar dan Bukan Perusak Demokrasi
Tindakan preventif dan kesadaran kesehatan mental sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama.
Langkah-langkah pencegahan perlu ditingkatkan, termasuk peningkatan kesadaran kesehatan mental, layanan konseling yang mudah diakses, dan pendekatan komprehensif untuk mengelola depresi dan kecemasan. Selain itu, penting untuk mengurangi stigma terhadap penderita gangguan jiwa sehingga mereka merasa lebih nyaman mencari bantuan. Meningkatnya angka bunuh diri di Indonesia memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Diharapkan melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, angka bunuh diri di Indonesia dapat menurun dan penyandang masalah kesehatan jiwa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan.
Menurut psikologi, langkah-langkah yang dapat mencegah dan meminimalkan bunuh diri adalah dengan mendengarkan orang yang sehat mental dan mengurangi masalah sebanyak mungkin melalui diskusi atau sekadar bertukar cerita; Dikatakan juga bahwa orang dengan masalah kesehatan mental tidak boleh menoleransi kesepian.