Langkat,Wahananews.co | "BERDOA" merupakan salah satu tagline Calon Wali Kota Binjai. Sayangnya, tagline ini malah dipakai dalam kegiatan pengajian yang akan digelar Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, pada Rabu tanggal 6 Oktober 2024 mendatang.
Tindakan ini menimbulkan ‘kegaduhan’ di tengah-tengah masyarakat. Mengingat, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan segera diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024. “Apa gak ada kata lain, buat gaduh aja,” celoteh beberapa warga.
Baca Juga:
Asisten I Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Toba 2024
1. Tagline yang disematkan dalam kegiatan Pemko Binjai timbulkan ‘kegaduhan’
Dengan dimunculkanya tagline ini oleh Pemko Binjai, seolah-olah mengajak (mengarahkan) masyarakat dan seluruh jajaran ASN untuk melakukan keberpihakan. “Apa gak ada kata lain apa, kenapa harus pakai kata-kata yang menjadi tagline salah satu paslon,” sahut warga lain.
Padahal sudah jelas dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2023, dengan tegas ASN menyatakan sikap asas netralitas sesuai Pasal 2 huruf F. Artinya, setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. “Kan ada aturan klu asn dan APH harus netral,” jelas mereka.
Baca Juga:
Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) di Kota Binjai
2. Sempat akan ada aksi demo terkait tagline berdoa
Untuk menunjukkan kalau ASN, APH netral di setiap Pemilu. Bahkan, dalam mengambil pose foto dengan menunjukkan jari seperti angka 1, 2, 3 dan 4 saja seharusnya dihindari oleh ASN dalam menjelang pesta demokrasi.
Akibat ini juga, mahasiswa sempat ingin menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bawaslu Binjai Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara. Hal ini sempat diakui oleh Koordinator Divisi (Koordiv) Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas (HPPH) Bawaslu Binjai, Fadhil Azhar.