WahanaNews-Langkat I Akhir nya sampai dinihari, Walikota Binjai, Drs Amir Hamzah didampinggi, Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting, Sekda, Irwansyah Nasution menyambanggi pendemo warga Jalan Umar Baki, Kelurahan Paya Roba, Binjai Barat yang sampai memasang tenda di tengah badan jalan.
Setelah bernegosiasi bersama tokoh masyarakat, pemuda setempat. Pemblokiran jalan dibuka pukul 02 : 00 wib dinihari Jumaat (13/5/2022). Walikota berjanji segera membangun jalan Umar Baki yang telah rusak parah tersebut. Pembangunan jalan itu terkendala akibat di batal kannya proses tender proyek yang dibrencanakan menelan biaya Rp 20 Milyar.
Baca Juga:
Kapolres Binjai Bersama Forkopimda TNI - Polri Sambut HUT RI Ke - 77
Akibat pemblokiran yang di lakuka warga setempat tersebut, puluhan truk pengangkut material nyaris terhenti selama satu malam, demo dimulai sekitar pukul 14:00 wib siang dan berlanjut hingga jam dua tengah malam. Warga mendesak Pemko Binjai untuk membagun jalan tersebut.
" Kami sudah tidak sangub menghirup debu yang berterbangan akibat lintasa truk berat serta lubang- lubang besar yang siap mengancam korban jiwa" ujar mereka di hadapan Kadis PUPR, Elvi Kristina, Kadis Perhubungan, Kasat Pol PP, Chairin, Camat serta Lurah Paya Roba.
Namun sore itu, pendemo tidak juga surut semangat nya untuk memberhantikan kendaraan yang melintas dan malah melintangkan kayu besar, keranjang dan bahkan memasang tenda dengan terpal di badan jalan.
Baca Juga:
Tanggap Bencana Alam, Dandim Langkat hadiri Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Alam, Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Binjai
Aksi demo warga kelurahan paya roba tersebut sudah berulang kali dan tercatat yang ke empat kali nya turun ke jalan hingga pukul 02:00 dini hari dan setelah turun orang nomor satu di Kota Binjai, Drs Amir Hamzah baru lah puluhan warga mendengarkan penjelasan Walikota, bahwa tender jalan Umar Bakhi di ulang kembali dan di pastikan tahun 2022 jalan tersebut selesai di bangun mengunakan anggaran APBD.
Setelah puas mendengarkan penjelasan tentang proses tender yang sempat di batalkan di karenakan tidak lengkap nya dokumen rekanan peserta yang ikut lelang dan akhirnya warga pun membubarkan diri. (red)