WahanaNews-Langkat I Pembekalan Jejaring Sosial Panca Mandala (JPM) Provinsi Sumatera Utara Hari ke - II Di Hotel Radisson Jalan H Adam Malik Medan. Rabu (30/3/2022) Pukul 09.00 wib.
DI hari ke - II dengan Nara Sumber Prof Agus Wahyudi, Ph D dari Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM Perlakukan orang lain dan jangan lakukan teman itu dengan memperalat tapi lakukan sebagai subjek dalam dirinya sendiri.
Baca Juga:
Bolehkan Anggota Paskibraka Pakai Jilbab saat Upacara, Kepala BPIP Minta Maaf
Pancasila bisa menampung segala hal teori yang berbeda sebagai maksud dan tujuan bersama secara umum dengan kelompok minoritas maupun mayoritas , dalam permusyawaratan bisa melibatkan seluruh masyarakat atau komponen masyarakat.
Salah satu indikasi demokrasi yang sudah matang mereka yang kalah tetap menerima kesalahannya dengan tidak memobilisasi massa untuk menyatakan kesalahannya , tidak perlu berdarah - darah untuk menyatakan kesalahannya. Namun harus banyak kita diskusi daripada hal hal negatif yang dilakukan.
Dua hal yang kita lakukan dalam menjelaskan prinsip demokrasi dan pendidikan demokrasi dengan memahami Pancasila dalam hubungan internasional dengan praktek teori Pancasila.
Baca Juga:
BPIP Akhirnya Izinkan Paskibraka Berjilbab, Ikut Instruksi Kasetpres Heru Budi
Organisasi yang paling kecil adalah hubungan antar keluarga adalah dengan azas Care atau peduli dengan aturan main dalam kehidupan publik , dengan hubungan harmonis dapat tumbuh dengan baik dan tumbuh kembang anak itu dengan satu yang lain jelas sangat berbeda.
Seorang Jurnalis atau wartawan adalah membuka Fakta agar publik dapat mengetahui informasi yang disajikan oleh wartawan berbeda hal dengan masyarakat majemuk dalam mencari dan menerima informasi tersebut dengan baik.
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasionalnya sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945. Pada dasarnya pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional mempunyai arti bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan nilai-niai Pancasila. Pembangunan nasional adalah untuk manusia Indonesia, dimana manusia secara kodratnya memiliki kedudukan sebagai mahluk individu dan mahluk social.
Manusia tidak hanya mementingkan masalah pribadi tetapi juga kepentingan masyarakat, tidak hanya kebutuhan material tetapi juga kebutuhan spiritual, tidak hanya kepentingan duniawi tetapi juga kepentingan akhirat. Oleh sebab itu pembangunan nasional harus dapat memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Hormat terhadap keyakinan religious setiap orang ,Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek (manusia seutuhnya)
Kesatuan sebagai bangsa yang melayani segala bentuk sektarianisme. Ini berarti komitmen terhadap nilai kebersamaan.
Semakin baik kondisi politik dan keyakinan serta ketaatan dalam beragama , maka akan semakin baik arah pembangunan ekonomi dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat , dan sebaliknya semakin tidak adanya sinergitas antara politik dan agama, maka akan sulit bagi suatu Negara dalam melakukan pembangunan nasional. (red)