Binjai,Wahananews.co | Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kota Binjai, Arma Delisa Budi angkat bicara terkait banyaknya berita hoax atau berita palsu yang saat ini semakin santer terdengar di dunia maya. Rabu (13/8/2025).
Dalam hal ini, Ketua PWI Kota Binjai menjabarkan saat ini ada Kemudahan dalam menyebarkan pesan. Yaitu, dengan media sosial bisa mempermudah hoax berkembang dengan cepat. Dalam waktu hitungan detik masyarkat khusunya netizen sudah bisa dapat menerima informasi yang belum benar keabsahan nya dan hal ini bisa menimbulkan efek tidak baik.
Baca Juga:
Ketua Komjak: Produk Jurnalistik Tak Dapat Dijerat Pasal Perintangan Penyidikan
Untuk itu, " Sebagai netizen yang cerdas, tidak seharusnya semua berita yang tersebar ditelan mentah-mentah begitu saja. Jika tidak ingin ikut termakan berita palsu, Anda harus mengikuti lima cara mengatasi berita hoax berikut ini:
1. Waspada dengan Judul Berita yang Provokatif
Contohnya saja langsung menunjuk ke pihak tertentu. Isi beritanya pun bisa diambil dari berita media resmi, tapi sudah ada beberapa info yang diubah supaya membuat pemikiran sesuai yang diinginkan si pencipta hoax. Jadi sebelum termakan dengan judul dan mencerna info di berita tersebut, sebaiknya Anda telusuri dulu dengan cara mencari berita yang serupa dari media resmi. Kemudian bandingkan isi keduanya, apakah sama atau bertolak belakang. Bila jawabannya adalah bertolak belakang, bisa dipastikan itu merupakan berita palsu.
Baca Juga:
Kejagung Klaim Tidak Antikritik Produk Jurnalistik yang Kontra
2. Periksa Faktanya
Periksa sumbernya, apakah dari institusi resmi atau tidak. Apabila informasinya berasal dari pelaku ormas, pengamat, atau tokoh politik, jangan cepat untuk mempercayainya. Perhatikan juga keberimbangan sumber berita tersebut.
Setelah itu, amatilah jenis berita yang Anda baca, dibuat berdasarkan fakta atau opini.
3. Teliti Keaslian Foto
Konten berita tidak hanya berupa teks, tapi juga disertakan foto-foto bahkan video untuk mendukung isi berita tersebut. Namun berkat kecanggihan teknologi digital, kini foto dan video pun bisa diedit untuk mempengaruhi pembaca. Di sini Anda harus meneliti keaslian media tersebut menggunakan mesin pencari Google.
4. Telusuri Alamat Situs
Beberapa berita bahkan berani mencantumkan alamat situs atau link supaya terkesan asli. Namun jangan langsung percaya. Anda wajib untuk menelusuri alamat situs tersebut apakah sudah terverifikasi sebagai institusi pers resmi atau belum.
5. Ketahui Isi Berita Ditulis Wartawan Profesional atau Tidak
Berita yang dibuat oleh media profesional dan sudah di nyatakan lulus verifikasi keabsahannya oleh dewan Pers Anda bisa mempercaijyabsecara masing masing. Jika itu media profesional narasumber yang merasa dirugikan bisa melakukan klarifikasi atau sangahan. Seperti hak bantah atau hak jawab.
Untuk itu, Ketua PWI Kota Binjai didampingi Sekjen PWI Wardika Aryandi menyarankan jika Anda mendapati adanya berita hoax, terutama yang sudah masuk dalam taraf yang membahayakan, tak ada salahnya untuk melaporkannya pada pihak media sosial tempat tersebarnya berita tersebut.[red]